setan gabut bagian 2 end


 Bagian 2

"To.. Tolong" Kata Amir yang terlihat ripuh
"Eh kenapa tuh? " Ucap mamat seorang petani
"Cepat tolong anak itu" Teriak petani lainnya
Amirpun kemudian di evakuasi oleh para petani menuju kampung mereka
Tak berselang lama para petani di bantu warga yang lainnya menemukan Marzuki dan rini sedangkan teman amir yang lainnya masih belum di temukan atau tidak di ketahui keberadaan nya
Setelah amir dan yang lainnya pulih mereka mulai di tanyai apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka
Amir dan yang lainnya pun mengatakan kalau mereka di serang oleh orang gila
Dengan menggunakan arit
"Apa kah ada diantara warga bapak-bapak yang mengalami gangguan jiwa? " Tanya babinsa
"Di RT saya tidak ada pak" Jawab Rt amad
"Di RT saya juga tidak ada, mungkin saja orang gila itu datang dari tempat lain" Ucap RT subur
"Orang gila itu harus segera di evakuasi kalau tidak bisa mencelakakan orang yang lain nantinya" Timpal Udan
"Nanti akan kita kerahkan aparat tentunya di bantu warga juga untuk menangkap orang gila tersebut, satu lagi menurut korban wajah orang gila itu rusak" Kata babinsa
"Rusak bagimana pak? " Tanya RT subur
"Seperti mengalami cacat fisik " Jawab babinsa
Tiba-tiba saja RT subur mengingat sesuatu
"Di mana tepatnya mereka di serang pak" Tanya pak subur
"Di selatan tunggara tepatnya dekat saung " Jawab babinsa
RT subur pun sedikit merenung
"Apa bapak tau sesuatu? " Tanya babinsa
"Saya tidak tau ini ada kaitannya atau tidak, tapi... " Kata RT subur menahan ucapannya lalu mengambil sebatang rokok jarum coklat untuk di hisap
"Fuhhh... " (Asap rokok dari RT subur)
"Apa kamu masih ingat tragedi waktu kita masih kecil" Kata RT subur pada RT amad
"Tragedi apa? " Tanya RT amad
"Maaf bisa bapak ceritakan tragedi apa yang di maksud, tentunya sambil menyantap ubi rebus " Kata babinsa yang mengambil sepotong ubi
"Tragedi ini terjadi ketika saya masih kecil, dulunya tunggara itu adalah sebuah kampung sebelum menjadi hutan pohon jenjeng seperti saat ini" Ucap RT subur
-------------------------------------------------------------
Rt Subur menceritakan kalau dulu di tunggara yang sekarang tempat di tumbuhi pohon jejeng dulunya adalah sebuah pemukiman
RT subur pula bercerita dulu ada anak Cacat kelainan di kampung tersebut
Anak itu di kucilkan bukan karena fisiknya namun karena orang tuanya.
Kata RT subur anak itu adalah hasil dari perkawinan sedarah bapak dan ibu nya
Makanya warga mengusir saudara beradik itu dari tunggara, sedangkan si anak di rawat oleh nenek nya yang bernama nini lamping
RT subur tidak tahu nama anak itu namun orang-orang sering menyebutnya si Kopet karena anak itu suka terlihat buang air besar sembarangan dimana saja
Meski memiliki bentuk yang berbeda dari anak-anak lain si kopet sangat di sayang oleh neneknya yaitu nini lamping
Suatu ketika terjadi wabah kolera yang banyak merenggut jiwa
Orang-orang yang kesal menuduh si kopet pembawa si*l
Sejak hari itu perundungan pada si kopet semakin menjadi, di puk*l dan di lempar sudah menjadi makanan sehari-hari yang kopet Terima
Hingga akhirnya ada oknum warga yang bertindak berlebihan.
Mereka menangkap si kopet yang sedang bermain sendiri di ladang kemudian menyekap si kopet di dalam gubuk saung tua
Entah siapa yang memulai namun ada seseorang di antara mereka yang membakar saung itu berserta si kopet di dalamnya.
Karena panik para oknum itu pun kabur meninggalkan saung yang terbakar
Terdengar raungan dan jeritan si kopet yang terbakar.
Nini lamping yang mendengar jeritan cucu nya berteriak meminta tolong namun tidak ada warga yang mau menolong.
Nini lamping berlari mengambil air namun usaha nini lamping sia-sia
Nini lamping yang sedih dan marah pun mengutuk warga kampung tunggara
Karena takut akan kutukan nini lamping di tambah wabah kolera yang semakin menjadi, akhrinya penduduk tunggara meninggalkan kampung mereka. Mereka mendirikan pemukiman baru dan ada juga yang pindah ke tempat lain
Bertahun-tahun kemudian tunggara sekarang di tumbuhi pohon jenjeng
**************
Rt subur pun mengakhiri ceritanya
Orang-orang yang ada di sana terkejut dengan cerita rt subur, di antara mereka ada yang membenarkan dan mengoreksi cerita si kopet karena sebagian dari mereka dulu tinggal di tunggara.
**********
Sementara itu di tunggara itu sendiri, si kopet terlihat sedang menyeret tubuh sumi yang sudah tidak bernyawa
Bersambung
Mungkin gambar satu orang atau lebih
10
3 komentar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paman pulang part 2

resep ayam saus pedas manis

resep cumi cabe hijau